
Tanah Datar, PADANGTODAY.com-Koa Kurenzyo adalah sekolah yang mendidik para pemuda indonesia dalam hal kemiliteran, yang berada di kota Batusangkar pada sekitar tahun 1942 saat Jepang menguasai Indonesia. Beberapa alumnus sekolah ini merupakan orang-orang besar yang pernah mengabdi di pemerintahan RI. Beberapa nama antara lain : Maraden Panggabean mantan Panglima ABRI dan Mentri Pertahanan RI, Bustanil Arifin, mantan kepala Bulog dan Mentri Koperasi RI, Abdul Rachman Ramly mantan Dubes RI di Washington DC dan Dirut Pertamina.dan Kris Noermattias mantan Dubes Luar biasa dan Berkuasa Penuh di Republik Demokrasi Jerman.(Jerman Timur). Para alumnus ini kemudian bergabung membuat yayasan yang bernama Yayasan Gunung Bungsu yang diambil dari nama Gunung di daerah tanah datar, yang terletak pas di belakang Istana Basa Pagaruyuang yang kita kenal sebagai ikon wisata dan budaya kebanggaan masyarakat tanah datar.
Jum’at (26/09) alumnus Koa Kurenzyo menyerahkan buku yang yang berjudul Mengenal Tanah Datar kepada Bupati Shodiq Pasadiqoe, di hotel Le Meridien jl sudirman Jakarta pusat.
Abdul Rachman Ramly, mantan Dubes Luar biasa dan Berkuasa Penuh di Republik Demokrasi Jerman.(Jerman Timur), yang merupakan ketua yayasan gunung bungsu menyatakan buku yang mengulas tanah datar secara akurat tentang sejarah, wisata, budaya nagari Luhak nan tuo ini kami sumbangkan untuk Bupati Shodiq Pasadiqoe, untuk memperluas pengetahuan masyarakat mengenai Kabupaten Tanah Datar.
Ditemui padangtoday.com Marwan, SE kamis 02/10 Kadis Budparpora Kabupaten Tanah Datar, menyatakan, apresiasi tinggi di berikan oleh Bupati atas terbitnya buku “Mengenal Tanah Datar” buku ini dapat menjadi referensi bacaan bagi masyarakat, sejarahwan, wisatawan, siswa dan guru sejarah sebagai bahan literatur bacaan daerah.
Banyak hal yang telah dilakukan oleh yayasan gunung bungsu ini untuk memajukan pendidikan dan pengetahuan pelajar dan masyarakat tanah datar, antara lain mereka merupakan pencetus gedung perpustakaan yang pertama kali berdiri di tanah datar (1985), yang dulu bernama perpustakaan gunung bungsu, merupakan sumbangsih para alumnus Koa Kunrenzyo, dan kini berkembang menjadi perpustakaan daerah tanah datar.
“Harapan kita, buku ini nantinya bisa menjadi buku wajib muatan lokal di sekolah-sekolah tingkat dasar atau lanjutan. Dan kami dari Pemda Tanah Datar juga telah membagikan buku ini ke seluruh Pemda kota dan kabupaten se Sumatera Barat dengan harapan dapat bermanfaat untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah, wisata dan budaya Luhak nan tuo ini. Lebih dalam lagi keinginan kita dinas kebudayaan dan pariwisata, penyajian rinci buku “mengenal tanah datar” akan membuat kita lebih mengetahui secara rinci tentang tanah datar dan dapat memperkokoh kota Batusangkar sebagai kota budaya dan menjadi tempat tujuan utama wisata budaya Minangkabau, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, “tutur marwan.(romi)