Tandangi Andalas Hijau, Petani Riau Dibekali Wawasan Pembuatan Pupuk Organik


Bertandang ke Andalas Hijau, Petani Riau Dibekali Wawasan Pembuatan Pupuk Organik
Bertandang ke Andalas Hijau, Petani Riau Dibekali Wawasan Pembuatan Pupuk Organik

Payakumbuh, PADANG-TODAY.com-Dalam rangka meningkatkan pertanian yang berkelanjutan, Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau melakukan pelatihan dan studi banding ke Provinsi Sumatera Barat. Kunjungan kerja dan studi banding tersebut diikuti oleh kalangan petani dari berbagai daerah. Selain peningkatan kapasitas dan wawasan di bidang pertanian, pelatihan tersebut turut membangkitkan motivasi petani di hampir semua produk pertanian.

Salah satunya dengan melakukan kunjungan kerja ke pabrik pengolahan pupuk organik Andalas Hijau yang berlokasi di Payobasung, Kota Payakumbuh, Senin (12/12).

Rombongan pelatihan yang terdiri dari puluhan petani tersebut langsung disambut oleh Direktur PT. Andalas Hijau, Ir. Dedy Fantal. Dengan diantar oleh dua bis besar, seluruh peserta juga turut diterima oleh Direktur Institut Andalas Hijau, Pebriyansah S.ST. Seluruh tamu langsung dibawa untuk melihat proses pengolahan pupuk organik ke dalam pabrik.

Dalam pengarahannya pada para peserta, Ir. Dedy Fantal memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah pengolahan pupuk. Menurut Dedy, petani Riau perlu untuk membangun kesadaran akan pentingnya penggunaan pupuk organik. Beralih pada penggunaan pupuk organik merupakan salah satu jawaban atas harapan untuk pertanian yang berkelanjutan.

Bertandang ke Andalas Hijau, Petani Riau Dibekali Wawasan Pembuatan Pupuk Organik
Bertandang ke Andalas Hijau, Petani Riau Dibekali Wawasan Pembuatan Pupuk Organik

“Karena kebutuhan akan pupuk organik sangat tinggi untuk daerah Riau. Tanah mulai perlu dilakukan peralihan untuk menggunakan pupuk organik yang kaya akan kandungan makro dan mikroorganisme. Ini tentun sangat menyuburkan bagi tanaman. Kita bisa lihat ke gunung sana, beragam pohon tumbuh subur tanpa perlu kita beri pupuk,” seloroh Dedy sembari menunjuk ke arah Gunung Sago yang terlihat dari pabrik.

Dedy menjelaskan penggunaan pupuk berbahan kimia akan memberi dampak jangka panjang terhadap kesuburan tanah. Baiknya kehidupan ekosistem hutan tanpa diberi pupuk, dijelaskan Dedy, karena semua merupakan proses yang natural. Oleh karenanya, Dedy meyakinkan bahwa penggunaan pupuk organik yang menggunakan bahan dasar alami akan mengembalikan tanah ke kesuburan alami seperti semula.

Selain itu, dibantu oleh Direktur Institut Andalas Hijau, Pebriyansah S.ST, para peserta studi banding juga diberikan beberapa pengarahan terkait pertanian. Pebriyansah mendorong kerjasama para petani dan dinas terkait untuk melakukan pelatihan secara gratis di pabrik pengolahan pupuk organik ini.

“Kita juga siap menfasilitasi dan mendampingi pembuatan pupuk organik bagi petani yang ada di Provinsi Riau. Kita selalu membuka diri pada siapapun yang ingin belajar. Kita berikan gratis di lokasi kita, tanpa dipungut biaya,” ujar Pebri memberi harap.

Menurutnya, pabrik yang didirikan sejak tahun 2007 ini, berfokus pada pengelolaan pupuk organik dengan sistem bioteknologi. Dalam kinerjanya, usaha ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

“Paling tidak, ada tujuh orang petugas gudang. Selain itu, Andalas Hijau turut bermitra dengan kelompok-kelompok uintuk mengambil hasil pengolahan pupuk organik yang kita sesuaikan SOP-nya dengan standarisasi kita. Kita membuat plasma-plasma atau kerja kelompok. Hasilnya, masing-masing membuat pupuk organik di tempatnya. Setelah jadi, kita beli sebagai bentuk kerjasama dari Andalas Hijau dengan kelompok-kelompok yang dibina,” terangnya.(Novaldi Herman)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *