
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama Walikota Riza Falepi, Kepala BI Perwakilan Sumbar Puji Atmoko dan Wabup Agam Trinda Farhan Satria, usai menandatangani Roadmap Pengendalian Inflasi Sumbar, di BI, Senin.
Padang, PADANG-TODAY.com-Kota Payakumbuh bersama kota dan kabupaten lainnya di Sumatera Barat, menandatangani dukungan atau komitmen kepala daerah terhadap Roadmap Pengendalian Inflasi Daerah (RPID)Provinsi Sumatera Barat, 2016-2019, di aula BI Perwakilan Sumbar di Padang, Selasa (10/5).
Penandatanganan RPID itu dilakukan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Kepala BI Perwakilan Sumbar Puji Atmoko dan seluruh bupati dan walikota. Hanya, saja yang hadir dan ikut menandatangani dari unsur kepala daerah, Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi, Bupati Kabupaten Solok Gusmal dan Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria. Daerah lainnya, karena diwakili sekda, asisten dan kabag perekonomian, diberi kesempatan membubuhkan paraf dalam naskah kesepakatan.
Komitmen seluruh kepala daerah terhadap RPID Sumatera Barat itu, sangat diharapkan gubernur. Karena, tanpa dukungan seluruh kota dan kabupaten di Sumbar, maka inflasi sulit dikendalikan pada tingkat yang rendah dan stabil. Data di BI menunjukan, tingkat inflasi Sumbar pernah mengalami tertinggi di tingkat nasional pada tahun 2014. Kemudian, di tahun 2015, tingkat inflasi Sumbar juga pernah paling rendah di Indonesia.
Karena itu, gubernur dan Kepala BI berharap, seluruh daerah harus mampu memelihara dan mengendalikan inflasi pada tingkat yang rendah dan stabil. Dengan cara, menjaga pola tanam dan stok pangan serta distribusi. Terutama, terhadap 5 komoditas yang selalu memicu inflasi Sumatera Barat, seperti beras, cabe merah, bawang merah, telur ayam ras dan daging ayam.
Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi didampingi Kabag Perekonomian Julpiter, SE, ketika dihubungi, Rabu (11/5), Payakumbuh siap untuk berkontribusi dalam pengendalia inflasi daerah. Terhadap 5 komoditi tersebut, akan dipantau terus oleh Tim Pengendalian Infalasi Daerah (TPID) kota ini, dengan menjalin koordinasi, komunikasi dengan pimpinan SKPD terkait dalam menjalankan program.
Menghadapi Ramadhan nanti, menurut walikota sesuai anjuran gubernur, TPID akan mendorong SKPD terkait, untuk melakukan operasi pasar, jika terjadi harga pangan di atas batas normal. Kemudian, melakukan pasar murah, selain memelihara produksi pangan.
Di bagian lain, dikatakan, pemko dan TPID, akan merangkul seluruh Gapoktan untuk melakukan stok pangan dan disimpan digudang Gapoktan, agar ketika harga pangan melonjak, dapat melepas barangnya.
“Dua Gapoktan Payakumbuh, sudah mendapat bantuan LDPM (lembaga distribusi pangan masyarakat) dari pusat, untuk membeli pangan petani dengan harga pasar. Menurut walikota, Payakumbuh siap menjaga inflasi daerah selama Ramadhan ini,” katanya.(rel/dsp)