Kabid Pora Hadiatul Rahmat Ikut Rakor Pemetaan SKPD, Memantapkan Sinergitas SKPD

Hari Senin (21/3) malam Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Alfitra Salamm didampingi Staf Ahli Adiati Nurdin, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah dan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Ramidin Saragih membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Indikator Pemetaan Beban Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

Hari Senin (21/3) malam Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Alfitra Salamm didampingi Staf Ahli Adiati Nurdin, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah dan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Ramidin Saragih membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Indikator Pemetaan Beban Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.
Hari Senin (21/3) malam Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Alfitra Salamm didampingi Staf Ahli Adiati Nurdin, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah dan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Ramidin Saragih membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Indikator Pemetaan Beban Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

Payakumbuh, PADANG-TODAY.com-Membahas Rencana Kerja Pembangunan (RKPD) di Bidang Pemuda dan Olahraga, Kabid Pemuda dan Olahraga Hadiatul Rahmat, mengikuti Rapat Koordinasi Pembahasan Indikator Pemetaan Beban Kerja SKPD dan Kebijakan Dekonsentrasi Kementrian Pemuda dan Olahraga. Rakor ini berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, 21-23 Maret 2016 lalu.

Hari Senin (21/3) malam Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Alfitra Salamm didampingi Staf Ahli Adiati Nurdin, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah dan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Ramidin Saragih membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Indikator Pemetaan Beban Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

Usai menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya bersama, Sesmenpora dalam sambutannya menyampaikan beberapa kebijakan baru Kemenpora hingga perubahan strukturisasi internal Kemenpora.

“Kemenpora akan melakukan efisiensi untuk mensinergikan kegiatan-kegiatan dalam rakor dengan Dispora, juga sosialisasi rencana kerja Kemenpora tahun 2016. Kebijakan nasional terkait pemuda dan olahraga diharapkan dapat disinergikan dengan kegiatan di Dispora,” katanya. Beberapa kebijakan itu misalnya dukungan pemerintah kepada Rio Haryanto, PSSI, TAFISA, hingga Asian Games 2018 mendatang.

“Rio merupakan yang pertama kalinya mewakili Indonesia yang masuk dalam balapan jet darat Formula 1 (F1), kemungkinan akan muncul Rio lainnya kira-kira memerlukan waktu hingga 25 tahun lagi. Mengapa biayanya mahal?,” lanjutnya. Dijelaskannya Rio harus membeli mobil hampir Rp 1 miliar lebih, pembiayaan 70 kru, berpindah tempat dengan sewa pesawat.

“Ini merupakan dasar Kemenpora mendukung Rio karena Rio membawa mandat Merah-Putih,” tegasnya tanpa mengurangi anggaran cabor lainnya.

Hal lainnya yakni tentang PSSI, hingga saat ini kepengurusan PSSI masih belum diakui oleh Kemenpora penggantinya adalah Asprov dan Tim Transisi. “Saya mohon untuk mendukung kebijakan Kemenpora dalam hal ini, tujuannya jelas yakni ingin mereformasi tata kelola persepakbolaan nasional menjadi lebih baik, saat ini telah ada blue print standarisasi nasional yang transparansi dan akuntabel,” urainya.

Sesmenpora juga menyampaikan tentang akan digelarnya TAFISA pada 6 hingga 12 Oktober 2016 di Jakarta yang akan dihadiri 110 negara dengan 23 ribu orang. “TAFISA merupakan olimpiade-nya  olahraga rekreasi, dan akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di Ancol, kami harap nantinya ada perwakilan dari 34 provinsi melakukan ekhibisi. Selain TAFISA ada Asian Games 2018 juga dihelat di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September tahun 2018 kami harap dukungan semua Dispora agar merasakan kehadiran Asian Games sejak tahun 1962 serta tak lupa juga ada Asian Paragames 2018 untuk disabilitas, Olimpiade serta Sea Games di Malaysia,” ucapnya.

“Kami harap tiga hari ke depan dapat mensinergikan untuk menaikkan indikator agar SKPD bisa bertahan dan rekomendasinya dapat menjadi perhatian Kemendagri mengubah Dispora dibawah Kemenpora tidak lagi di bawah Kemendagri. Atas nama Kementerian kami ucapkan terimakasih telah membantu Kemenpora khususnya dana dekon Rp 230 miliar,” kata Sesmenpora seraya memukul Gong sebagai tanda dibukanya secara resmi kegiatan ini.

Sebelumnya, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Ramidin Saragih dalam laporannya menyampaikan, rakor ini bagian dari upaya Kemenpora memantapkan sinergitas dan sinkronisasi SKPD dengan Pusat dalam rangka proses administrasi di bidang pemuda dan olahraga. “Mari kita berjuang agar pemuda dan olahraga tidak dianggap remeh beberapa pihak,” katanya.

Rakor ini diikuti para pejabat Eselon I, II dan Kepala Dinas Provinsi, dan Kepala Dinas/Pejabat setingkat di Kabupaten/kota dari 34 provinsi di seluruh Indonesia, menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Kasubbid Wilayah I Dirjen Otonomi Daerah, Kemendagri Dr. Nurdin, Kasubbid Kepemudaan  Keolahragaan, Perpustakaan dan Kearsipan Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Adli Harahap, Direktorat Agama, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Bappenas Hadiat serta beberapa Kepala Dinas Provinsi.

Hadir beberapa pejabat Kemenpora seperti Sekretaris Deputi IV Raden Isnanta, Sekretaris Deputi III Bambang Laksono, Sekretaris Deputi II Imam Gunawan, Sekretaris Deputi I I Gede Ngurah Bagus Sucitra, Asdep Pembibitan dan IPTEK Olahraga Washinton, Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Marheni Dyah, Asdep Peningkatan Iptek dan Imtek Pemuda Esa Sukmawijaya, Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Bambang Trijoko, Kepala Biro Humas dan Hukum Amar Ahmad dan lainnya.(rel/kemenpora.go.id/dsp)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *