Lirik Potensi Wisata Kota Padang Panjang, Pakar dari Universitas Sahid Jakarta Lakukan Penelitian

Padangpanjang, Padang-today – Universitas Sahid Jakarta akan melakukan penelitian tentang potensi wisata di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, untuk pengembangan dibidang pariwisata daerah itu.

“Ada tim dari Universitas Sahid akan melakukan penelitian tentang potensi wisata di Padang Panjang ini,” kata Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis melalui Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Padang Panjang, Ampera Salim di Padang Panjang, Selasa.

Mereka itu sebutnya, Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sahid Jakarta, Prof. Dr. Ir. Kholil didampingi pakar bidang Industri Pariwisata, Sucahyadi dan Gatot Rambi Hastoro Pakar Bidang Riset dan Teknologi Pariwisata.

Tim dari Universitas Sahid Jakarta itu menilai Padang Panjang memiliki Historis yang luar biasa, terutama di bidang pendidikan yang dikenal dengan Thawalib, dan bisa dikatakan sebagai Penghubung perjalanan lintas pulau Sumatera.

“Oleh karena itu Padang Panjang memiliki potensi yang sangat besar jika dikembangkan sebagai Pusat Wisata,” jelasnya.

Padang Panjang bisa dijadikan sebagai daerah wisata budaya karena adanya pusat pendidikan Islam seperti Thawalib, Diniyah Putri, kemudian dengan adanya Pusat Dokumentasi Informasi Kebudayaan Minang (PDIKM) yang memiliki daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke Padang Panjang.

“Cuma perlu ditata kembali dari segi promosi dan informasi,” tambahnya.

Menurut Prof Kholil itu kata Ampera, Padang Panjang memiliki potensi wisata yang besar yang akan bisa menjadi basis pengembagan ekonomi lokal.

Pemkot Padang Panjang sangat menyambut baik penelitian itu, karena bisa dijadikan masukan untuk pengembangan dunia wisata di daerah itu.

Sekretaris Daerah Padang Panjang, Edwar Juliartha mengatakan kehadiran peneliti tersebut menjadi dukungan moril bagi daerah itu untuk mencari bentuk pengembangan pariwisata kedepannya.

“Kami telah memberikan beberapa persoalan yang mendasar yang diharapkan dapat di bantu mencarikan solusinya,” ujarnya.

Trend wisata di Indonesia saat ini imbuhnya, merujuk pada tiga hal, yaitu “Selfi” dimana masyarakat cenderung suka berfoto di tempat yang menarik, bagaimana makanannya serta souvenir yang bisa menjadi cendera mata atau buah tangan yang menarik di daerah itu.

“Kami juga harus meningkatkan infrastruktur seperti tempat beristirahat, yang tujuannya meningkatkan kenyamanan ketika orang itu berwisata ditempat itu dan dengan demikian akan didapat bentuk jalan pintas yang lebih jelas untuk pengembangan wisata di Padang Panjang,” katanya.

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Sahid Jakarta itu adalah yang kedua kalinya ke Padang Panjang. Untuk kali kedua ini mereka melakukan riset tentang strategi pengembangan wisata di daerah itu yang bekerjasama dengan instansi terkait. (Humas/rel)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *