Jakarta, PADANGTODAY – Hingga saat ini di situs Sangiran telah ditemukan berbagai macam fosil. Tidak hanya manusia purba tapi juga binatang-binatang purba, dengan kondisi yang masih utuh dan bagus. Untuk menampung fosil-fosil tersebut, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman mendirikan museum sebanyak 3 cluster, dan selesai tahun ini.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Harry Widianto mengatakan, kepada masyarakat telah diberikan berbagai sosialisasi tentang arti penting benda cagar budaya. Sosialisasi tersebut, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk ikut serta menjaga dan melestarikan benda-benda cagar budaya yang ada di Sangiran. “Yang lebih penting adalah menanamkan pemahaman bahwa kita itu bangsa yang besar,” katanya di kantor Kemdikbud, Senin (01/09/2014).
Selain itu, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman juga mencanangkan beberapa program, yaitu memberikan dana imbalan kepada para penemu fosil yang menyerahkan penemuannya kepada museum. Untuk meningkatkan keterampilan para pengrajin yang berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitar sangiran juga dilakukan kerja sama dengan industri. “Rumah-rumah penduduk pun bisa dimanfaatkan untuk dijadikan home stay,” katanya.
Harry juga menjelaskan bahwa dalam pengembangan situs, seperti di sangiran, pihaknya berusaha untuk melibatkan penduduk sekitar, serta berusaha mengakomodasi para penduduk untuk mendapatkan pekerjaan di ruang lingkup situs sangiran, tentunya dengan memperhatikan latar belakang pendidikan penduduk, dan berharap situs sangiran ini bisa lestari. (md/nol)