Pangkalan, Lima Puluh Kota– Stunting saat ini masih menjadi permasalahan yang cukup serius bagi Kabupaten 50 Kota di samping masih intensnya penanganan pandemi Covid-19. Stunting sendiri merupakan keadaan di mana tinggi badan anak berada di bawah standar untuk usianya.

Hal ini dapat dipengaruhi berbagai hal baik dari kondisi anak tersebut maupun kondisi ibunya ketika masa kehamilan. Kabupaten 50 Kota sendiri saat ini masih menjadi salah satu kabupaten lokus Stunting di Sumatera Barat.

Sebagai bentuk dukungan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas terhadap upaya pengentasan Stunting di wilayah Kabupaten 50 Kota, Tim Pengabdian Masyarakat FKM Unand yang diketuai oleh Risti Kurnia Dewi, S.Gz., M.Si bersama Asosiasi Fasilitator EmoDemo (AsFED) Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan pelatihan EmoDemo kepada TPG dan juga Kader Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pangkalan.

Pelatihan dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Agustus 2021 secara daring melalui Zoom meeting. Topik yang diberikan berupa porsi makan bayi dan anak serta ikatan ibu. Pelatihan ini merupakan pelatihan lanjutan dari tahun yang lalu. Antusiasme pihak puskesmas dan kader juga tidak kalah dengan pelatihan perdana di tahun lalu.
TPG Puskesmas Pangkalan Ibu Ismarnaini menyampaikan bahwa kegiatan sangat bermanfaat dan telah diimplementasikan dalam pelayanan sasaran sehari – hari di Puskesmas.
Diharapkan ke depannya pelatihan dapat dilanjutkan dengan materi – materi lainnya dan kerjasama antara Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas dan Puskesmas dapat terus belanjut dan masalah gizi masyarakat di wilayah Puskesmas Pangkalan secara khusus maupun di Kabupaten 50 Kota dapat segera teratasi.(*)