Hadiri ICCF Riau, Erwin Yunaz Bawa Randang

Bersama Gubernur Riau, Drs. H. Syamuar, M.Si. Wakil Walikota Payakumbuh Dr. (C) H. Erwin Yunaz, MM.

Pekanbaru— Wakil Wali Kota Erwin Yunaz menjadi pembicara dalam gelaran iven prestisius bertajuk Indonesia Creative Cities Festival atau popular dengan singkatan ICCF. Iven ini tak terlepas dari keberadaan kota kreatif yang saling membentuk jaringan di bawah Indonesia Creative Cities Network atau ICCN.

Wakil Walikota Payakumbuh Dr. (C) H. Erwin Yunaz, S.E., M.M.

ICCF tahun ini digelar pada 25-29 November 2021 di Provinsi Riau. ICCF adalah satu di antara produk dari ICCN yang ditandai dengan sejumlah kegiatan seperti pameran capaian produk kreatif Indonesia, sampai ajang pertukaran pikiran bagi seluruh pihak yang berkompeten dengan industri kreatif nusantara.

Menjadi narasumber bersama 5 kepala daerah lainnya di Indonesia, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz dalam Indonesia Creative Cities Conference, Minggu (29/11) memaparkan bagaimana Kota Payakumbuh berevolusi menjadi kota yang tumbuh dari awalnya kota dengan kondisi yang biasa-biasa saja, baru dikenal sebagai kota kuliner.

Hadiri ICCF Riau, Erwin Yunaz Bicara Randang

Hal ini membuat peluang besar bagi Payakumbuh untuk menjadi kota yang berkembang dengan brandingnya City of Randang, bagi pemilik-pemilik Randang di dunia, yang centernya dikembalikan ke Payakumbuh.

“Bicara kreatif, efforts kita tidak tanggung-tanggung, bagaimana Randang sebagai produk makanan yang tidak bisa dipungkiri bisa menyamankan perut manusia, bahkan CNN mengakui Randang sebagai makanan terlezat di dunia,” kata Erwin.

Erwin juga memaparkan Randang menjadi produk kreatif sebagai gerakan ekonomi kreatif berbasis koperasi dan komunitas ekonomi kreatif. Kenapa tidak lagi Batiah yang menjadi branding lama, karena Batiah sudah hampir menjadi fosil, industrinya tinggal 2 dan jarang ditemui.

“Kita memikirkan bagaimana Batiah menjadi terawat dan dimuseumkan saja, karena insan kreatif harus move on ke produk baru, yakni Randang,” kata Erwin.

Erwin Yunaz menjelaskan, Kota Payakumbuh bukan kota industri atau kota tambang mineral. Tetapi berpotensi menjadi tambang perut manusia, ini adalah peluang besar.

“Kenapa kita menjadikan Randang sebagai inspirasi dari branding kota, karena Randang adalah makanan khas minangkabau, makanan terlezat, ada potensi IKMnya, ada potensi ekonomi dan pasar yang luas, serta ada misi budaya yang dibawa agar Randang dikenal luas oleh dunia.

“Kampung Randang yang sudah kita punya dioptimalisasi menjadi pusat sentra Randang. Kita berusaha agar stop stunting kepada UMKM, support pemerintah dalam bentuk pembangunan sentra industri dari bantuan dana alokasi khusus, kemudian ini dilengkapi sehigga Sentra IKM bisa bersaing dengan dunia. Ada telusur produk, sertifikasi ISO 22000, izin edar, dan persyaratan lain untuk eksport. Sentra IKM membuka peluang bagi pelaku IKM,” kata Erwin.

Sementara itu, saat pembukaan kegiatan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) yang dilangsungkan di Ball Room Hotel Pangeran, Pekanbaru, Gubernur Riau, Syamsuar, mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta ICCC.

Dalam kesempatan itu, ia menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi Riau dalam mendukung dan memajukan ekonomi kreatif.

“Kami pemerintah daerah tentunya komit dalam kemajuan ekonomi kreatif di Riau, karena di Riau ini juga banyak pelaku-pelaku ekonomi kreatifnya dan bahkan juga mereka sudah ada yang berusaha sampai tingkat nasional,” ujarnya.

Untuk diketahui, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) atau Jejaring kota kabupaten kreatif Indonesia merupakan sebuah organisasi independen, yang menjadi simpul dan wadah bagi lebih dari 200 jejaring kota kabupaten kreatif di seluruh Indonesia.

ICCN resmi berbadan hukum sejak tahun 2015 dan memiliki komitmen untuk memajukan kota dan kabupaten kreatif di Indonesia berbasis kreativitas berupa ide kreatif dan inovatif yang melibatkan unsur Hexa Helix (Pemerintah, Komunitas, Akademisi, Agregator, Bisnis, dan Media).

ICCF 2021 di Riau mengundang sejumlah tamu yaitu, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Koperasi UKM Teten Madsuki, Wamen Parekraf Angela Tanusudibjo, Staf Khusus Presiden Putri Tanjung, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, 13 bupati/wali kota yang tergabung dalam jaringan kota kreatif, dan 200 orang pelaku ekraf dari seluruh Indonesia.(*)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *