Padang-today.com__Penyebaran penyakit HIV-AIDS di Padangpariaman sudah sangat mengkuatirkan. Posisi Padangpariaman selalu di rangking ketiga di Sumatera Barat terkait kasus HIV-AIDS. Penemuan kasus TB-HIV 2018 di Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 4 orang dan jumlah penemuan kasus baru TBC sebanyak 730 orang.
Sedangkan kasus HIV-AIDS sebanyak 43 orang. Dari 43 orang tertular HIV-AIDS, penyebab atau faktor resiko yang paling tinggi adalah hubungan seks laki-laki suka laki-laki (LSL) sebanyak 21 orang, seks bebas 10 orang, pasangan positif HIV 8 orang dan bisek 4 orang.
Demikian diungkapkan Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur pada Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit HIV-AIDS Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (30/4/2019) di aula IKK Parikmalintang, Padangpariaman.
Menurut Suhatri Bur, tahun 2017 penemuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 28 orang. Namun Januari hingga Maret 2019 sudah ditemukan 34 orang penderita HIV-AIDS di Kabupaten Padang Pariaman.
“Upaya pencegahan penularan penyakit HIV-AIDS di Padang Pariaman dilaksanakan melalui penyuluhan, sosialisasi dan Gerakan Nikah Sehat Padang Pariaman (Gernis Papa),” tutur Suhatri Bur.
Dikatakan Suhatri Bur, tahun 2018 sudah diperiksa sebanyak 5.258 orang yang skrining/deteksi dini pada pasien TBC, ibu hamil dan calon pengantin. Calon pengantin sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 1.378 orang.
Ditemukan HIV positif 1 orang, shypilis 2 orang, hepatitis 4 orang dan positif hamil sebanyak 10 orang. Hasilnya yang mencenggangkan, Gernis Papa Januari s/d Maret 2019 pemeriksaan kesehatan catin 718 orang dengan hasil pemeriksaan sipilis 1 orang, hepatitis 2 orang, TBC 1 orang dan hamil sebelum menikah sebanyak 8 orang, kata Suhatri Bur.
Banyaknya penemuan kasus ini, Pemkab Padang Pariaman sudah melakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular, termasuk TBC dan HIV. Di Kecamatan Lubuk Alung terbentuk Yayasan Warga Peduli HIV (YWPH) dan Nagari Peduli TB dan HIV-AIDS.
Kegiatan sosialisasi TB dan HIV dianggarkan dari Dana Nagari di Kecamatan Lubuk Alung. Tahun 2019 Kecamatan Lubuk Alung juga membuat inovasi Sahabat Peduli Orang dengan HIV-AIDS (SALIHODA) di Nagari Singguliang.
Ini upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS melalui sosialisasi pada masyarakat dan menempelkan stiker-stiker informasi HIV-AIDS di rumah-rumah masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan konselor sebanyak 12 orangyang sudah dilatih terlebih dahulu oleh tim dari Puskesmas Lubuk Alung, kata Suhatri Bur.
Sedangkan narasumber Rakor HIV-AIDS dari Dosen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unand Padang RSUP Dr. M. Djamil Padang dr. Armen Ahmad, SpPD-KPTI, FINASIM dan Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman Drs.Yutiardy Rivai, Apt. Juga menampilkan Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) yang menceritakan pengalaman terkena HIV dan upaya pencegahannya. (suger)