
Padang, PADANGTODAY.com-Rapat Koordinasi Provinsi (Rakorprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia Pengurus Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014 diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah strategis bagi soliditas organisasi dan penciptaan pesilat-pesilat andalan Ranah Minang. Rekomendasinya juga diharapkan mengkonsolidasi organisasi Pengcab IPSI menyonsong Porprov Sumbar di Dharmasraya.
“Sehingga saat Porprov Sumbar 16-26 Desember mendatang ada kesamaan persepsi dan pertandingan cabang pencak silat berjalan lancar dan menarik,” jelas Sekum KONI Sumbar, Indra Jaya dalam sambutanya pada pembukaan Rakorprov IPSI Sumbar 2014 “Pererat rasa persaudaraan dalam mensukseskan program sinergi IPSI,” di Aula Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Sabtu (22/11).
Master Hukum alumni UNES ini mengingatkan, dinamika organisasi olahraga adalah suatu tantangan yang dinamis. Jika IPSI Pengprov Sumbar berhasil menjawabnya, organisasi tersebut akan terus mengharumi prestasi olahraga Sumatera Barat. “Jika saciok ba ayam sadantiang bak basi tidak terwujud tentu sulit bagi IPSI Sumbar melahirkan pesilat berprestasi,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, saat ini ada KONI Kabupatan dan kota yang mengkomplain keberadaan atlet yang akan turun di Porprov Dharmasraya karena persoalan mutasi atlet belum dituntaskan. Di cabang pencak silat hal itu hendaknya jangan dipersoalkan tentu hal itu disepekati bersama keluarga besar IPSI Sumbar.
“Kalau di PON Riau atlet IPSI Sumbar menyumbangkan satu medali emas, semoga di PON 2016 menyumbangkan dua medali emas,” imbuhnya seraya menambahkan bahwa atlet IPSI Sumbar selalu menjadi kebangaan setiap kali Porwil bagi konttingen Sumbar.
Menyikapi peningkatan kualitas Porprov Dharmasraya 2014 apa yang pernah disampaikan Ketua Umum Pengprov IPSI Sumbar, Dr Fauzi Bahar, Sekum IPSI Sumbar, Muasri menjelaskan, wasit yang akan tampil di ajang Porprov Dharmasraya terlebih dahulu wajib mengikuti penataran wasit juri akhir Nopember ini.
Menurut Muasri, kericuhan dalam pertandingan tidak akan terjadi kalau peraturan pertandingan dan perwasitan dipahami dengan baik. “Saya yakin kericuhan dalam pertandingan tidak terjadi di cabang pencak silat,” jelasnya.
Terakhir, mantan pesilat Sumbar ini mengajak semua yang hadir untuk lebih mencintai pencak silat, yang saat ini sedang dibutuhkan membangun karakter generasi muda Sumatera Barat. Jika silat tradisi tetap dilestarikan dengan cara menghidupkan seluruh sasaran silat pada setiap jorong, seyogyanya membentengi generasi muda dari hal-hal yang negatif dapat diantisipasi.(can)